Distribusi Listrik untuk Pelanggan
Industri
Supply energy listrik adalah komponen utility yang
utama dalam dunia industry manufaktur.Hal itu disebabkan karena semua komponen
utility lainnya seperti compressor,HVAC,cooling tower,WTP,boiler juga
digerakkan oleh tenaga listrik.Energy listrik juga diperlukan untuk supply
lampu penerangan,peralatan kantor dan untuk mengoperasionalkan mesin produksi.
Berikut adalah
gambaran proses distribusi listrik dari mulai pembangkit listrik hingga sampai
ke pelanggan industri:
Tahap
1: Pembangkitan Listrik (Power Generation)
- Listrik
dihasilkan di berbagai jenis pembangkit listrik, seperti:
- Pembangkit
Listrik Tenaga Uap (PLTU): Menggunakan uap bertekanan tinggi untuk
memutar turbin yang terhubung ke generator. Uap dihasilkan dari
pembakaran bahan bakar seperti batu bara, gas alam, atau minyak.
- Pembangkit
Listrik Tenaga Gas (PLTG): Menggunakan turbin gas yang langsung
memutar generator atau dikombinasikan dengan turbin uap (PLTGU).
- Pembangkit
Listrik Tenaga Air (PLTA): Memanfaatkan energi kinetik air yang
mengalir untuk memutar turbin dan generator.
- Pembangkit
Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP): Menggunakan uap panas bumi untuk
memutar turbin dan generator.
- Pembangkit
Listrik Tenaga Angin (PLTB): Menggunakan energi angin untuk memutar
bilah turbin yang terhubung ke generator.
- Pembangkit
Listrik Tenaga Surya (PLTS): Mengkonversi energi matahari menjadi
listrik melalui panel fotovoltaik.
- Listrik yang
dihasilkan pada tahap ini umumnya memiliki tegangan yang relatif rendah,
berkisar antara beberapa ribu hingga puluhan ribu volt (kV), tergantung
pada jenis dan kapasitas pembangkit.
Tahap
2: Transmisi Listrik (Power Transmission)
- Tegangan
listrik dari pembangkit dinaikkan menjadi tegangan yang sangat tinggi,
biasanya antara 70 kV hingga 500 kV (bahkan lebih tinggi untuk jarak
jauh), menggunakan transformator penaik tegangan (step-up transformer)
yang terletak di gardu induk (substation) pembangkit.
- Tujuan
penaikan tegangan adalah untuk mengurangi kerugian daya selama
penyaluran jarak jauh melalui kabel transmisi. Kerugian daya akibat arus
listrik berbanding kuadrat dengan besarnya arus (P_loss = I^2 * R). Dengan
menaikkan tegangan, arus listrik yang mengalir menjadi lebih kecil untuk
daya yang sama (P = V * I), sehingga kerugian daya dapat diminimalkan.
- Listrik
bertegangan tinggi disalurkan melalui jaringan saluran transmisi,
yang bisa berupa:
- Saluran
Udara Tegangan Tinggi (SUTT): Kabel-kabel konduktor yang dipasang
pada menara-menara tinggi.
- Saluran
Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET): Untuk tegangan yang lebih
tinggi dan jarak yang lebih jauh.
- Saluran
Kabel Tanah (SKT):
Kabel yang ditanam di dalam tanah, biasanya digunakan di area perkotaan
atau untuk melewati rintangan tertentu.
- Jaringan
transmisi menghubungkan berbagai pembangkit listrik dengan pusat-pusat
beban (area konsumen) melalui gardu-gardu induk (transmission
substations) yang tersebar di berbagai lokasi.
Tahap
3: Sub-Transmisi dan Distribusi Primer
- Di
gardu-gardu induk transmisi, tegangan listrik diturunkan kembali menjadi
tegangan yang lebih rendah, biasanya antara 20 kV hingga 70 kV,
menggunakan transformator penurun tegangan (step-down transformer).
Tingkat tegangan ini disebut tegangan sub-transmisi atau tegangan
distribusi primer.
- Listrik pada
tegangan sub-transmisi ini kemudian disalurkan melalui jaringan saluran
distribusi primer, yang juga bisa berupa saluran udara atau kabel
tanah, menuju gardu-gardu distribusi (distribution substations)
yang lebih kecil dan lebih dekat dengan area konsumen.
Tahap
4: Distribusi Sekunder dan Pelayanan Pelanggan
- Di
gardu-gardu distribusi, tegangan listrik kembali diturunkan menjadi
tegangan rendah yang siap digunakan oleh pelanggan, biasanya 220/380 Volt
(untuk sistem tiga fasa) atau 220 Volt (untuk sistem satu fasa) di
Indonesia. Proses penurunan tegangan ini dilakukan oleh transformator
distribusi.
- Dari gardu
distribusi, listrik dialirkan melalui jaringan saluran distribusi
sekunder (biasanya berupa Saluran Udara Tegangan Rendah - SUTR atau
Saluran Kabel Tanah Tegangan Rendah - SKTR) ke rumah-rumah, bangunan
komersial, dan pabrik-pabrik industri.
- Untuk
pelanggan industri, terutama yang membutuhkan daya besar, terkadang mereka
dapat dilayani langsung dari jaringan distribusi primer (tegangan
menengah) melalui gardu distribusi khusus milik mereka atau gardu
distribusi milik perusahaan listrik yang didedikasikan untuk mereka. Dalam
kasus ini, pelanggan industri memiliki transformator sendiri untuk
menurunkan tegangan sesuai dengan kebutuhan peralatan mereka.
- Listrik
akhirnya masuk ke fasilitas pelanggan melalui meteran listrik, yang
mencatat konsumsi energi listrik. Dari meteran, listrik didistribusikan
melalui instalasi listrik di dalam bangunan pelanggan untuk mengoperasikan
berbagai peralatan dan mesin.
Ringkasan
Alur Distribusi Listrik untuk Pelanggan Industri:
- Pembangkitan: Listrik
dihasilkan pada tegangan rendah.
- Transmisi: Tegangan
dinaikkan (step-up) menjadi tegangan tinggi untuk penyaluran jarak jauh
melalui SUTT/SUTET/SKT.
- Sub-Transmisi: Tegangan
diturunkan (step-down) di gardu induk menjadi tegangan menengah
(distribusi primer).
- Distribusi
Primer:
Listrik disalurkan melalui jaringan distribusi primer (SUTM/SKTM) ke
gardu-gardu distribusi.
- Distribusi
Sekunder:
- Pelanggan
Industri Kecil/Menengah: Tegangan diturunkan (step-down) di
gardu distribusi menjadi tegangan rendah (220/380V) dan disalurkan
melalui SUTR/SKTR.
- Pelanggan
Industri Besar:
Dapat dilayani langsung dari jaringan distribusi primer (tegangan
menengah) melalui gardu distribusi khusus milik mereka atau yang
didedikasikan, kemudian diturunkan tegangannya sendiri.
- Pelayanan
Pelanggan:
Listrik masuk melalui meteran dan didistribusikan di dalam fasilitas
industri.
Proses ini melibatkan
banyak infrastruktur, peralatan, dan sistem kontrol untuk memastikan penyaluran
listrik yang aman, andal, dan efisien dari pembangkit hingga ke pelanggan
industri. Perusahaan listrik bertanggung jawab atas pembangunan, pemeliharaan,
dan pengoperasian jaringan transmisi dan distribusi ini.
Komentar
Posting Komentar